Persiapan Mendaki Gunung

Ditulis oleh: -

Mendaki gunung atau sering disebut hiking, adalah salah satu jenis olahraga yang dilakukan di tengah alam terbuka yang liar dan cenderung ekstrim. Dari berbagai macam kegiatan alam seperi panjat tebing atau susur gua dll, mendaki gunung adalah kegiatan alam yang paling banyak diminati dan baling banyak jumlah pelakunya. Oleh karena itulah kegiatan ini menjadi wajib ada dalam sebuah organisasi pecinta alam.
Mendaki gunung biasanya dilakukan secara kelompok, dengan jumlah personil yang disarankan adalah delapan sampai dua belas orang. Sedangkan jumlah minimal yang untuk mendaki gunung adalah tiga orang, jumlah minimal ini untuk memenuhi syarat keamanan, karena apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada seorang prsonil, maka salah satu bisa pergi mencari pertolong dan satu lagi menjaga korban. Namun demikian saya tidak mengatakan bahwa tidak ada orang yang mendaki dengan hanya seorang diri. Namun pendakian seorang diri sangatlah tidak disarankan.
Jenis kegiatan yang tergolong ekstim dan beresiko tinggi ini mengharuskan para pelakuknya untuk mempersiakan berbagai hal. Oleh karena itulah persiapan mental maupun fisik bagi para pelaku pendakian gunung wajib untuk dipersiapkan secara matang. Bukan hanya mental dan fisik yang perlu disiapkan, namun peralatan dan beberapa kebutuhan primer lainya adalah hal yang tak bisa ditinggalkan. Dari sini saya mencoba untuk berbagi pengetahuan yang saya dapat dari pengalaman tentang persiapan agar mendaki gunung menajadi aman dan menyenangkan.
  • Persiapan Fisik dan Mental
Dalam mendaki gunung, hambatan fisik yang akan terasa cukup mengganggu pada badan kita adalah lelah dan dingin. Lelah disebabkan karena lama dan panjangnya perjalanan, belum lagi ditambah dengan terjalnya jalan menuju puncak. Sedangkan dingin dikarenakan oleh tingginya tempat dari permukaan laut, hal ini bisa dimengerti karena semakin tinggi tempa maka akan semakin kecil tekanan sehingga suhu akan semakin menurun.
Untuk mempersiapkan badan agar siap menerima halangan fisik tersebut ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Rasa lelah pada dasarnya tidak bisa disebuhkan kecuali dengan berisirahat, namun lamanya waktu seseorang mencapai lelah bisa di rekayasa dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh (endurance). Beberapa kegiatan yang bisa meningkatkan endurance seseorang adalah olahraga terutama jogging, bukan hanya bisa menigkatkan endurance, jogging juga bisa berguna untuk memperkuat otot kaki sehingga nanti pada saat pendakian otot tidak mudah keram dan terkena nyeri otot. Untuk mempersiapkan fisik pada halangan berupa rasa dingin, bisa dilakukan permbiasaan terhadap rasa dingin, hal praktis yang bisa dilakukan adalah tidur tidak menggunakan selimut, sering ke daerah pegunungan atau renang, yah renang adalah cara yang paling efisien untuk kendala ini. Untuk memaksimalkan hasil, renang bisa dilakukan pada waktu pagi hari sekitar jam lima sampai jam tujuh. Selain bisa membiasaan tubuh dengan rasa dingin, renang juga bisa memperkuat nafas, kita tahu bahwa semakin tinggi suatu tempat maka kandungan oksigenya akan semakin menipis.
Hambatan mental yang nantinya mungkin akan menghadang adalah rasa takut ketika malam datang, suara-suara binatang buas dan tempramen yang kadang bisa memburuk. Hampir tidak ada yang bisa dilakukan untuk mempersiapakan diri menghadapi tekanan mental yang akan kita hadapi pada saat mendaki gunung. Seperti missal untuk menghadapi rasa takut pada gelap malam bisa dilakukan pengubahan pola pikir bahwa malam tidaklah menakutkan, atau bagi kita yang beragama tetaplah ingat pada Tuhan. Sedangkan untuk menghadapi ketakutan karena binatang buas dan rasa emosi pada diri bisa dilakukan manajemen perjalanan yang baik. Manajemen yang baik bisa dilakukan dengan cara berjalan sesuai petujuk ang disarankan, sehingga pada perjalalan nanti tidak bertemu dengan jalur binatang, atau dengan cara menyeleksi personil sebelum berangkat agar kita bisa memilih personil yang memiliki tempramen yang baik, oleh karena inilah sangat disarankan mendaki gunung dengan orang-orang yang sudah kita kenal. Emosi biasanya timbul karena situasi yang menjadi semakin memburuk ditambah solusi yang tak kunjung datang.
  • Tas Ransel
Tan ransel atau carrier adalah alat yang kita gunakan untuk membawa perlengkapan pendakian kita. Untuk mendaki gunung disarankan untuk menggunakan ransel dengan kapasitas 15 liter atau lebih. Tas yang ideal adalah tas yang menggunakan rangka dan sirkulasi udara yang baik pada bagian yang bersentuhan dengan punggung pembawa, adanya rangka akan memudahkan pembawa tas tersebut karena tas tidak mudah berubah bentuk dan selalu melekat pada punggung sedangkan sirkulasi udara membuat pembawa merasa nyaman dan tidak panas.


Tidak ada aturan pasti dalam menata barang bawaan dalam tas ransel. Pada umumnya barang ditata dengan aturan bahwa barang ringan seperti pakaian diletakan di bagian bawah, sedangkan untuk yang berat seperti alat masak diletakan di bagian atas. Namun pada dasarnya ada aturan tertentu pada tingkat kemiringan jalur tertntu.
  • Persiapan Kebutuhan Konsumsi
Makan adalah kebutuhan primer dari seorang manusia, bukan hanya manusia semua makhluk yang bernyawa pasti buth makan. Makanan digunakan oleh tubuh sebagai bahan bakar agar tubuh ini bisa terus bergerak dan mempertahankan hidupnya, oleh karena itulah yang petama terjadi apabila seorang kekurangan makan adalah lemas(tidak bertenaga), dan jika sudah parah maka akan menyebabkan kematian. Dari sini maka menjadi penting bagi para pelaku pendaki gunung untuk mempersiapkan kebutuhan makan ini dengan baik.
Sebelum saya menjelaskan lebih jauh, perlu ditekankan bahwa dalam pendakian gunung kepraktisan, nilai guna, ukuran dan efisiensi baik itu efisiensi tenaga, pikiran, tempat dll menjadi bahan pertimbangan yang sangat mendasar dalam kita memilih apa-apa yang akan kita bawa. Seperti misalnya kita lebih disarankan untuk membawa pisau lipat yang berisikan pisau, sendok, garpu dll dari pada belati.
Tubuh membutuhkan berbagai nutrisi agar dia bisa bekerja dengan baik, seperti karbohidrat, protein, vitamin , ion-ion dll. Oleh karena itulah kita harus pandai mempersiapkan makanan agar kebutuhan tubuh kita bisa terpenuhi. Namun kita harus tetap berpijak pada aturan yang saya jelaskan sebelumya dalam memilih makanan ini.
Karbohidrat digunakan tubuh untuk membentuk energy agar tubuh bisa berkatifitas, Beberapa jenis bahan makanan yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat adalah nasi, umbi-umbian, dan gandum. Namun untuk keperluan mendaki gunung saya sangat menyarankan mie instan khususnya mie goreng untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat tubuh. Selain praktis dalam membawanya, mudah & cepat dalam memasak, mudah didapat dan juga tidak banyak membutuhkan air. Jika anda tidak suka mie instan atau tidak bisa memakan mie instan, bubur instan, sereal dan roti saya sarankan sebagai pengganti mie instan dengan pertimbangan seperti apa yang ada pada mie instan.
Sering dalam mendaki gunung kita sudah merasa lemas namun kita masih harus berjalan karena belum sampai di tempat ngecamp, sehingga kita tidak bisa memasak sedangkan kebutuhan energy agar kita bisa berjalan sangatlah mendesak. Untuk kebutuhan ini saya menyarankan para pendaki untuk membawa coklat maupun gula merah namun tidak untu menggatikan bahan-bahan makanan tadi. Coklat maupun gula merah mengandung glukosa yang tinggi, dan oleh tubuh glukosa bisa langsung diubah menjadi energy tanpa membutuhkan waktu yang lama.
Untuk memenuhi kebutuhan protein pendaki bisa membawa beberapa bahan makanan yang mengandung protein seperti sarden dan abon. Sarden bisa dengan mudah dimasak dan juga tidak membutuhkan waktu yang lama, sedangkan abon malah bisa dimakan tanpa dimasak. Saya tidak menyarankan membawa daging dengan alasan kepraktisan dalam memasak.
Untuk kebutuhan nutrisi lainya yang dirasa tidak terlalu mendesak untuk dipenuhi seperti vitamin, ion, dll, para pendaki bisa membawa semacam suplemen yang bisa digunakan sebagai doping, vitamin c untuk ketahanan tubuh dan minuman berion yang banyak dijual di pasaran untuk memenuhi kebutuhan ion dalam tubuh.
Alat masak yang bisa dipakai adalah nesting yang sering digunakan oleh pihak militer. Biasanya satu paket nesting ini terdiri dari tiga bejana yang masing-masing mempunyai multi fungsi dan bisa dikemas dalam bentuk yang relatif kecil, sehingga sangat efisien tempat maupun nilai guna. Namun tidak menutup kemungkinan untuk alat masak biasa seperti wajan atau panic biasa juga bisa dipakai, yang penting tidak terlalu memakan tempat.



Untuk kompor bisa digunakan kompor gas lapangan yang banyak diperjualbelikan di pasaran. Kompor ini menggunakan bahan bakar propan (LPG) yang dikemas dalam sebuah kaleng. Namun bagi mereka yang tidak punya kopor ini bisa menggunakan kompor spirtus yang dibuat dengan kaleng bekas yang dilubangi bagian sampingnya. Bahan bakar paraffin juga bisa digunakan sebagai alat masak yang cukup efisien apabila digunakan dalam pendakian, apalagi apabila kita menggunakan paraffin kita tidak perlu membawa kompor karena bisa tumpuan nesting bisa menggunakan batu atau tanah.


  • Kebutuhan sandang
Pakaian yang cocok untuk keperluan mendaki gunung adalah pakaian lengan panjang dan menyerap keringat. Lengan panjang untuk melindungin kulit dari sengatan matahari, sengatan hewan dan juga untuk menghindari tusukan duri. Biasanya jalur pendakian bagaimanapun kondisi jalurnya, baik hutan belantara sampai padang rumput pastilah terdapat rumput dibawahnya, oleh karena itu saya menyarankan celana dengan bahan yang digunakan untuk baju militer, disamping kedap air dan ringan bahan ini juga cukup kuat untuk menahan gigitan ular.
Penggunaan alas kaki adalah kebutuhan fital yang harus dipenuhi, bayangan saja bila mendaki gunung tidak menggunakan alas kaki. Alas kaki yang bisa digunkan adalah sepati dan sandal gunung. Untuk sandal dan sepatu ini bisa menggunakan yang khusus untuk mendaki, sepatu dan andal ini dirancang dengan bentuk yang kokoh dan ulir dasar yang bisa untuk semua kondisi mulai dari kering berdebu sampai becek berair. Namun saya sendiri menyarankan untuk menggunakan sadal gunung, karena sandal ini ketika basah karean masuk kubangan air akan cepat kering, berbeda dengan sepatu yang butuh waktu lama untuk kering, alas kaki yang basah akan memudahkan pemakainya menderita masuk angina. Saya juga tidak menyarankan menggunkan kaus kaki pada saat perjalanan menggunakan sandal gunung karena kaus kaki akan basah dan tidak bisa digunakan untuk tidur.
Jaket digunakan untuk menahan dinginya udara. Jaket yang disarankan adalah jaket yang memiliki tiga lapisan, yakni lapisan terdalam adalah bahan yang mudah menyerap keringat, lapisan tengah adalah bahan isolator panas yang baik dan yang paling luar adalah bahan yang kedap air. Jaket yang baik untuk mendaki gunung adalah jaket yang memiliki penutup kepala yang bisa untuk menghalangi hawa dingin masuk ketelinga.
Kebutuhan sandang lainya bisa juga dibawa untuk memberikan kenyamanan lebih pada saat pendakian seperti tutup kepala dan ponco. Penutup kepala digunkan untuk menutupi telinga dari hawa dingin udara luar. Udara dingin yang masuk ke telinga akan sangat mengganggu fungsi otak. Sedangkan ponco digunakan untuk berjalan pada saat hujan.
  • Kebutuhan Alat kenyamanan
Alat kenyamanan di sini adalah tenda doom dan kantung tidur (sleeping bag). Meskipun tenda merupakan kebutuhan yang cukup fital namun fungsi tenda ini bisa digantikan oleh bivak yang bisa dibuat dari ponco maupun daun-daun liar. Tenda yang paling tidak disarankan adalah tenda pramuka, sedangkan yang disarankan adalah tenda jenis kubah. Tenda kubah adalah tenda yang berbentuk hampir setangan bola, konstruksi tenda ini dirancang untuk kuat jika diterpa angina kencang. Akan lebih baik apabila tenda yang digunakan memiliki dua lapisan dinding untuk mencegah air hujan maupun kabut masuk ke dalam tenda. Kantung tidur digunakan untuk menjaga kehangatan tubuh saat tidur, sehingga fungsinya hampir sama dengan jaket. Kantung tidur yang baik memiliki komposisi lapisan yang ada pada jaket yang saya sarankan di atas.


  • Peralatan Kesehatan dan Keselamatan
Beberapa obat yang saya sarankan untuk dibawa dalam pendakian adalah obat masuk angin, obat pengurang nyeri dan jamu/minuman penghangat tubuh. Untuk peralatan keselamatan saya menyarankan membawa perban, antiseptic, oralit dan oksikan. Beberapa yang saya sebutkan di atas adalah kebutuhan minimal yang wajib dibawa. Sedangkan bagi masing-masing orang mungkin akan mempunyai kebutuhan obat yang berbeda.
  • Peralatan Survival
Arti dari kata survival adalh bertahan hidup. Survival dilakukan apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti hilang, kehabisan bahan makanan dll. Oleh karena itulah penting bagi kita untuk membawa survival kit yang berisikan antara lain: kompas bidik, peta topografi, benang jahit, pancing, senar, cermin dll. Tentang kegunaan masing-masing barang ini dan bagaimana metode yang dipakai dalam survival tidak saya jelaskan di sini Karena membutuhkan penjelasan dan materi yang banyak.




2comments:

  1. Bagus nih buat persiapan yang mau mendaki

    ReplyDelete
  2. Mantep nih

    Kunjungi balik ya gan
    http://www.uniquecardwedding.com/
    http://www.galerikirana.com
    http://superdryers.co.id/

    ReplyDelete